Kenapa sih kamu capek-capek dakwah mendingan jalan-jalan sama kita?
Sampe sekarang aku ngga habis pikir, kenapa sih wanita itu manu dipoligami?
Mendingan kamu diam di rumah dari pada jauh-jauh kajian!
Yang bener aja panas-panas gini kamu mau aksi?
Mendengar celetukkan itu saya tersenyum, tak perlu marah, karena apa yang teman-teman saya katakan itu adalah celotehan dari kerangka berpikir yang belum paham. Karena belum paham lantaran belum mau mengenal tak heran jika mereka tidak mencintai apa-apa yang saya perjuangkan. Jilbab. Dakwah. Aksi. Kajian dan lain sebagainya, adalah hal yang tidak berguna di mata mereka, kegiatan yang membuang waktu dan seolah tertutup sudah alam berpikir mereka untuk mengenal itu semua.
Doa, adalah respon yang baik akan penolakan itu semua, disamping PR kita untuk memahamkan.
"Mungkin 1 diantara banyak kecintaan mu yang aku iyakan, begitu pula sebaliknya, 1 diantara banyak kecintaanku yang bisa kamu terima. Kita punya standar penilaian masing-masing dan karena kita seorang muslim kembalikanlah semua penilaian itu terhadap apa-apa saja yang Allah suka dan apa-apa saja yang Allah benci. Memang kita akan menganggap aneh hal yang orang lain lakukan dikala itu tak satu pemahaman dengan kita. Namun, sekali lagi aku katakan kembalikanlah segala sesuatu itu pada hal yang Allah ridho atasnya. Menurutmu apa yang aku lakukan ini apakah Allah ridho atasnya?"
"Aku akan heran melihat seorang wanita yang lebih menuruti keinginan pacarnya ketimbang Sang Penciptanya sekalipun ia akan bahagia, dan aku tidak akan heran ketika melihat seorang wanita rela dipoligami sekalipun hatinya tersakiti. Mereka sama-sama merasakan cinta, maka mereka rela, mau, berjuang untuk itu, tapi coba kamu renungkan diantara cinta itu mana yang Allah ridhoi? Dimanakah pahala akan berlabuh? Jika kamu menemukan jawabannya, maka pasti kamu tidak akan heran."
Semoga mereka semua bersegera menyambut hidayahMu... Aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar